Istilah lingkungan berasal dari kata "Environment" yang memiliki makna "The physical, chemical surrounding organism". Berdasarkan istilah tersebut, lingkungan dapat diartikan sebagai segala seusuatu diluar individu yang merupakan suatu sistem kompleks dan dapat mempengaruhi satu sama lain. Kondisi lingkungan dapat berubah- ubah sesuai dengan kondisi dan seberapa besar komponen lingkungan itu dapat berpengaruh (Kementrian Pendidikan dan kebudayaan, 2013).
Makhluk hidup yang merupakan komponen biotik tentu saja melakukan suatu interaksi. Interaksi tersebut bisa saja terjadi antar komponen biotik dan biotik maupun komponen biotik dengan abiotik. Interaksi yang dilakukan menghasilkan hubungan timbal balik, ada yang saling diuntungkan ada pula yang diuntungkan dan dirugikan. Antara komponen biotik dan abiotik, interaksi yang terjadi bisa saja antar spesies maupun diluar spesies. Pada bahasan ini kita memasuki tingkat organisasi kehidupan yaitu ditingkat ekosistem.
Makhluk hidup yang merupakan komponen biotik tentu saja melakukan suatu interaksi. Interaksi tersebut bisa saja terjadi antar komponen biotik dan biotik maupun komponen biotik dengan abiotik. Interaksi yang dilakukan menghasilkan hubungan timbal balik, ada yang saling diuntungkan ada pula yang diuntungkan dan dirugikan. Antara komponen biotik dan abiotik, interaksi yang terjadi bisa saja antar spesies maupun diluar spesies. Pada bahasan ini kita memasuki tingkat organisasi kehidupan yaitu ditingkat ekosistem.
Ekosistem merupakan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungan serta makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya. Ekosistem merupakan suatu kesatuan sistem dimana komponen- komponen di dalamnya saling berinteraksi. Cabang ilmu biologi yang mempelaari tentang ekosistem adalah ekologi. Kata ekologi berasal dari bahasa Yunani yaitu oikos yang berarti rumah atau tempat untuk hidup dan logos yang berarti ilmu. Jadi ekologi dapat didefinisakan sebagai ilmu yang mempelahari hubungan timbal balik (interaksi) antara komponen biotik dan abiotik.
Sumber: http://labsbiology.blogspot.co.id/2014/06/rangkuman-materi-ekosistem-interaksi.html
1. Komponen Penyusun Ekosistem
a. Komponen Biotik
Komponen biotik merupakan komponen yang terdiri dari semua makhluk hidup, Misalnya manusia, hewan, tumbuhan dan mikroorganisme. Pada komponen abiotik ini terdapat tingkatan organisasi kehidupan.Tingkat organisasi kehidupan dimulai dari sel, yang merupakan unit struktural dan fungsional yang menyusun makhluk hidup. Sel- sel spesifik bergabung menjadi jaringan.Jaringan- jaringan dengan fungsi yang sama menyusun suatu organ. organ- organ bekerja secara spesifik membentuk suatu sistem organ. sistem organ menyusun individu. individu dalam satu spesies berkumpul membentuk suatu populasi. Populasi menyusun komunitas. Suatu komunitas yang menempati wilayah dan berinteraksi dengan lingkungannya disebut dengan ekosistem. Ekosistem- ekosistem yang ada disebut dengan bioma.
1.) Produsen
Tumbuhan dapat menghasilkan makanan sendiri melalui proses fotosintesis. oleh karena itu tumbuhan disebut sebagai produsen.karena kemampuannya membuat makanan sendiri tumbuhan disebut sebagai organisme autotrof.
Zat makanan yang terbentuk merupakan energi kimiawi yang tersimpan pada bagian daun, akar atau buah. hasil fotosistesis lainnya adalah oksigen yang dilepas ke udara dan digunakan oleh makhluk hidup lain.
Manusia dan hewan termasuk dalam golongan konsumen. hal ini disebabkan karena manusia dan hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri.konsumen disebut juga organisme heterotrof. konsumen dibagi menjadi herbivora (pemakan tumbuhan), karnivora (pemakan daging) dan omnivora (pemakan segala).
3.) Dekomposer atau pengurai
Dekomposer atau pengurai merupakan organisme yang menguraikan zat organis pada makhluk hidup yang sudah mati. contoh organisme ini adalah bakteri dan jamur saprofit (Winarsih, 2008: 291- 293)
b. Komponen Abiotik
Segala sesuatu yang tidak hidup yang ada dalam ekosistem disebut faktor abiotik. komponen abiotik terdiri dari:
1. Tanah
Tanah adalah faktor abiotik yang dapat mempengaruhi tumbuhan dan organisme. Tanah
disusun dari komponen-komponen tanah yang merupakan kombinasi mineral-mineral, air, udara, dan bahan organik yang merupakan hasil penguraian dari bagian tumbuhan atau hewan. Perbedaan jumlah mineral, bahan organik, air, dan udara akan menghasilkan tanah dengan jenis yang berbeda pula.
2. Temperatur
Temperatur juga menentukan organisme apa yang dapat hidup di tempat tertentu. Perubahan temperatur akan sangat mempengaruhi organisme yang ada.
3. Air
Faktor abiotik lain yang penting adalah air. Air membantu seluruh makhluk hidup melangsungkan proses-proses penting dalam hidupnya seperti pencernaan makanan dan membuang bahan-bahan yang tidak diperlukan oleh tubuh.
4. Sinar Matahari
Matahari adalah sumber energi utama untuk seluruh organisme di muka bumi. Tumbuhan dapat membuat makanannya dengan bantuan sinar matahari. begitu juga manusia dan hewan memperoleh makanan dari tumbuhan.
2. Satuan- Satuan Dalam Ekosistem
a. Individu
Individu adalah makhluk hidup tunggal yang dapat hidup secara fisiologis. Individu merupakan satuan fungsional terkecil penyusun ekosistem.
b. Populasi
Populasi merupakan kumpulan individu sejenis pada suatu daerah dalam jangka waktu tertentu. Kehidupan suatu populasi dipengaruhi oleh populasi makhluk hidup yang lain. Jumlah individu sejenis dalam satuan luas tertentu pada jangka waktu tertentu disebut kepadatan populasi.
c. Komunitas
Komunitas merupakan kumpulan beberapa populasi yang berbeda yang saling berinteraksi pada daerah dan waktu tertentu.
d. Ekosistem
Ekosistem merupakan interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungan abiotiknya. Berdasarkan proses
terbentuknya ekosistem dibedakan menjadi dua, yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan.
1. Ekosistem alami, yaitu ekosistem yang terbentuk secara alamiah. Misalnya ekosistem hutan, laut, sungai, dan rawa.
2. Ekosistem buatan, yaitu ekosistem yang dibentuk secara sengaja oleh manusia. Misalnya ekosistem sawah, kolam, perkebunan, dan hutan budidaya.
e. Bioma
Di bumi terdapat 6 bioma utama yaitu bioma gurun, padang rumput, hutan basah, hutan gugur, taiga, dan tundra. Masing-masing bioma mempunyai sifat yang khas yang dipengaruhi oleh kondisi komponen abiotiknya (Wasis, 2008: 221).
3. Hubungan Antar Komponen Dalam Ekosistem
a. Rantai Makanan
Bila rantai-rantai makanan yang berhubungan dikombinasikan atau digabung maka terbentuklah jaring makanan. Jaring makanan adalah gabungan dari rantai-rantai makanan yang tumpang tindih dalam ekosistem.
c. Piramida makanan
Merupakan hubungan yang terjadi antara dua organisme atau lebih yang tidak saling merugikan. dalam hal ini satu organisme diuntungkan, dan organisme yang lain tidak dirugikan. contoh dari simbiosis ini adalah ikan hiu dan ikan remora. contoh lainnya adalah simbiosis antara tanaman anggrek dengan batang pohon.
3. Simbiosis Parasitisme
Merupakan hubungan yang terjadi antara dua organisme atau lebih, tetapi salah satu organisme merugikan organisme yang lain. Terdapat istilah inang dan parasit dalam simbiosis ini. Istilah inang digunakan untuk menyebutkan organisme yang dirugikan. Sedangkan istilah parasit digunakan untuk menyebutkan organisme yang menyebabkan kerugian pada inang. contoh simbiosis ini adalah tali putri dengan pohon teh. Selain itu contoh lainnya adalah kutu dengan hewan piaraan (Herlina, 2008: 68)
Sumber Materi
Herlina, Rose. 2008. Intisari IPA (Biologi) SMP. Jakarta: PT Kawan Pustaka.
Winarsih, anni dkk. 2008. IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Departemen pendidikan Nasional.
Wasis, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional)
Materi selengkapnya dapat diunduh disini
atau referensi lainnya dapat dilihat disini
1.) Produsen
Tumbuhan dapat menghasilkan makanan sendiri melalui proses fotosintesis. oleh karena itu tumbuhan disebut sebagai produsen.karena kemampuannya membuat makanan sendiri tumbuhan disebut sebagai organisme autotrof.
Zat makanan yang terbentuk merupakan energi kimiawi yang tersimpan pada bagian daun, akar atau buah. hasil fotosistesis lainnya adalah oksigen yang dilepas ke udara dan digunakan oleh makhluk hidup lain.
Sumber:Winnarsih, 2008: 292
2.) KonsumenManusia dan hewan termasuk dalam golongan konsumen. hal ini disebabkan karena manusia dan hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri.konsumen disebut juga organisme heterotrof. konsumen dibagi menjadi herbivora (pemakan tumbuhan), karnivora (pemakan daging) dan omnivora (pemakan segala).
3.) Dekomposer atau pengurai
Dekomposer atau pengurai merupakan organisme yang menguraikan zat organis pada makhluk hidup yang sudah mati. contoh organisme ini adalah bakteri dan jamur saprofit (Winarsih, 2008: 291- 293)
b. Komponen Abiotik
Segala sesuatu yang tidak hidup yang ada dalam ekosistem disebut faktor abiotik. komponen abiotik terdiri dari:
1. Tanah
Tanah adalah faktor abiotik yang dapat mempengaruhi tumbuhan dan organisme. Tanah
disusun dari komponen-komponen tanah yang merupakan kombinasi mineral-mineral, air, udara, dan bahan organik yang merupakan hasil penguraian dari bagian tumbuhan atau hewan. Perbedaan jumlah mineral, bahan organik, air, dan udara akan menghasilkan tanah dengan jenis yang berbeda pula.
2. Temperatur
Temperatur juga menentukan organisme apa yang dapat hidup di tempat tertentu. Perubahan temperatur akan sangat mempengaruhi organisme yang ada.
3. Air
Faktor abiotik lain yang penting adalah air. Air membantu seluruh makhluk hidup melangsungkan proses-proses penting dalam hidupnya seperti pencernaan makanan dan membuang bahan-bahan yang tidak diperlukan oleh tubuh.
4. Sinar Matahari
Matahari adalah sumber energi utama untuk seluruh organisme di muka bumi. Tumbuhan dapat membuat makanannya dengan bantuan sinar matahari. begitu juga manusia dan hewan memperoleh makanan dari tumbuhan.
2. Satuan- Satuan Dalam Ekosistem
a. Individu
Individu adalah makhluk hidup tunggal yang dapat hidup secara fisiologis. Individu merupakan satuan fungsional terkecil penyusun ekosistem.
b. Populasi
Populasi merupakan kumpulan individu sejenis pada suatu daerah dalam jangka waktu tertentu. Kehidupan suatu populasi dipengaruhi oleh populasi makhluk hidup yang lain. Jumlah individu sejenis dalam satuan luas tertentu pada jangka waktu tertentu disebut kepadatan populasi.
c. Komunitas
Komunitas merupakan kumpulan beberapa populasi yang berbeda yang saling berinteraksi pada daerah dan waktu tertentu.
d. Ekosistem
Ekosistem merupakan interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungan abiotiknya. Berdasarkan proses
terbentuknya ekosistem dibedakan menjadi dua, yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan.
1. Ekosistem alami, yaitu ekosistem yang terbentuk secara alamiah. Misalnya ekosistem hutan, laut, sungai, dan rawa.
2. Ekosistem buatan, yaitu ekosistem yang dibentuk secara sengaja oleh manusia. Misalnya ekosistem sawah, kolam, perkebunan, dan hutan budidaya.
e. Bioma
Di bumi terdapat 6 bioma utama yaitu bioma gurun, padang rumput, hutan basah, hutan gugur, taiga, dan tundra. Masing-masing bioma mempunyai sifat yang khas yang dipengaruhi oleh kondisi komponen abiotiknya (Wasis, 2008: 221).
Sumber: http://kliksma.com/wp-content/uploads/2014/10/Populasi-dan-Komunitas.jpg
3. Hubungan Antar Komponen Dalam Ekosistem
a. Rantai Makanan
Rantai makanan merupakan model bagaimana energi dalam makanan berpindah dari organisme ke organisme yang lain dalam ekosistem. Tumbuhan menghasilkan makanan untuk dirinya sendiri yang disimpan dalam akar, batang dan daun. Hewan makan tumbuhan, dan selanjutnya hewan tersebut dimakan oleh hewan lain. Dengan cara ini energi dari matahari disebarkan ke seluruh ekosistem (Wasis, dkk. 244).
b. Jaring-Jaring MakananBila rantai-rantai makanan yang berhubungan dikombinasikan atau digabung maka terbentuklah jaring makanan. Jaring makanan adalah gabungan dari rantai-rantai makanan yang tumpang tindih dalam ekosistem.
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=cwEjbTaVlF4
c. Piramida makanan
Merupakan gambaran perbandingan antara produsen, konsumen I, konsumen II, dan seterusnya. Dalam piramida ini semakin ke puncak biomassanya semakin kecil. Suatu ekosistem agar dapat terjaga keseimbangannya, maka jumlah produsen harus lebih banyak dari jumlah konsumen I. Jumlah konsumen I harus lebih banyak daripada jumlah konsumen II. begitu seterusnya. Untuk simulasi mengenai piramida ekologi dapat dilihat disini
4. Bentuk Interaksi Antar Organisme
a. Hubungan Kompetisi
Hubungan kompetisi terjadi jika dalam suatu ekosistem terdapat ketidakseimbangan, misalnya kekurangan air, makanan, pasangan kawin, dan ruang. Hubungan kompetisi dapat terjadi dalam satu spesies maupun yang berbeda spesies.
b. Hubungan Predasi
Hubungan predasi yaitu hubungan antara organisme yang memangsa dan organisme yang dimangsa. Contohnya adalah hubungan antara rusa dengan sing (Wasis, 2008: 226).
c. Simbiosis
1. Simbiosis Mutualisme
Simbiosis mutualisme yaitu hubungan antara dua jenis organisme yang saling menguntungkan. Contohnya adalah kupu-kupu dengan tumbuhan berbunga.
2. Simbiosis komensalismea. Hubungan Kompetisi
Hubungan kompetisi terjadi jika dalam suatu ekosistem terdapat ketidakseimbangan, misalnya kekurangan air, makanan, pasangan kawin, dan ruang. Hubungan kompetisi dapat terjadi dalam satu spesies maupun yang berbeda spesies.
b. Hubungan Predasi
Hubungan predasi yaitu hubungan antara organisme yang memangsa dan organisme yang dimangsa. Contohnya adalah hubungan antara rusa dengan sing (Wasis, 2008: 226).
c. Simbiosis
1. Simbiosis Mutualisme
Simbiosis mutualisme yaitu hubungan antara dua jenis organisme yang saling menguntungkan. Contohnya adalah kupu-kupu dengan tumbuhan berbunga.
Merupakan hubungan yang terjadi antara dua organisme atau lebih yang tidak saling merugikan. dalam hal ini satu organisme diuntungkan, dan organisme yang lain tidak dirugikan. contoh dari simbiosis ini adalah ikan hiu dan ikan remora. contoh lainnya adalah simbiosis antara tanaman anggrek dengan batang pohon.
3. Simbiosis Parasitisme
Merupakan hubungan yang terjadi antara dua organisme atau lebih, tetapi salah satu organisme merugikan organisme yang lain. Terdapat istilah inang dan parasit dalam simbiosis ini. Istilah inang digunakan untuk menyebutkan organisme yang dirugikan. Sedangkan istilah parasit digunakan untuk menyebutkan organisme yang menyebabkan kerugian pada inang. contoh simbiosis ini adalah tali putri dengan pohon teh. Selain itu contoh lainnya adalah kutu dengan hewan piaraan (Herlina, 2008: 68)
Sumber Materi
Herlina, Rose. 2008. Intisari IPA (Biologi) SMP. Jakarta: PT Kawan Pustaka.
Winarsih, anni dkk. 2008. IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Departemen pendidikan Nasional.
Wasis, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional)
Materi selengkapnya dapat diunduh disini
atau referensi lainnya dapat dilihat disini